Dalam era digital ini seorang Pengawas wajib memiliki kompetensi lebih dibandingkan dengan Kepala Sekolah apalagi dengan guru. Sehingga untuk menjadi seorang Pengawas dibutuhkan Sikap mental, wawasan, mental dan intelektual yang mumpuni, sesuai dengan perkembangan teknologi dan Sosial budaya masyarakat kekinian.
Ilustrasi Pelantikan Pengawas Sekolah |
Untuk menjadi seorang pengawas jangan dilatarbelakangi oleh karena menghindari "Periodesasi", hal ini akan berdampak Kinerja yang asal-asalan. Selain itu yang paling penting bagi seorang Pengawas jangan berasumsi bahwa semua pekerjaan yang berkaitan dengan komputerisasi mengandalkan Operator.
Ingat, tanggung jawab seorang Pengawas bukan hanya pada bentuk Laporan Administrasi semata yang hanya akan menyenangkan rekan Senioritas (ABS), akan tetapi lebih dari itu. Kompetensi Profesional seorang Pengawas akan dipertanyakan oleh khalayak. Intinya Seorang Pengawas Wajib bekerja dengan menggunakan Komputer.
Disamping itu pula setiap hasil dari kegiatan Diklat dan Workshop. Jangan hanya coppy paste yang juga disampaikan kepada audience begitu-begitu saja... itu menunjukkan Pengawas yang Uncreative.
Pengawas adalah Pembeharu, Pendobrak, Konseptor ... bukan Pengekor. Dengan demikian seorang Pengawas mesti akrab dengan yang namanya equipment (alat kerja) yang namanya Komputer, bukan menghindari dan menjauhinya, apa lagi tidak mau belajar sama sekali.
Dalam menyikapi perubahan menuju perbaikan dan peningkatan kwalitas diri tidak ada istilah untuk mengatakan "Nanti Saja". Sebagai konsekwensi logis bahwa Pengawas adalah Pembaharu.
Semoga tulisan ini bermanfaat sebagai bahan perenungan bersama.
Ditulis oleh Dadang, S.Pd., MM. Pengawas Sekolah Kab. Bogor
Post a Comment