Ads (728x90)

Assalamualaikum....wr...wb...Salam sejahtera untuk kita semua semoga tetap dalam keadaan Sehat dan baik. Kemendikbud , mengajari Anak baca tulis di tingkat TK/ PAUD adalah sebuah kesalahan.

Pengarahan dari pejabat KEMENDIKBUD seperti itu semakin sering muncul dalam forum - forum guru TK/PAUD. Tentunya kebijakan ini sudah berdasarkan pemikiran yang matang dengan pengkajian yang mendalam, termasuk mengkaji dampak - dampaknya. 

Related image

Seringnya ada pengarahan seperti itu juga menyiratkan bahwa saat ini pengajaran baca tulis di TK/PAUD sudah pada tahap yang mengkhawatirkan.

Berikut beberapa dampak negatif pengajaran baca tulis di TK/PAUD :

1.   Memunculkan persepsi keliru di tengah masyarakat bahwa tujuan utama ke TK adalah belajar baca tulis. Sehingga ketika anak sudah bisa membaca maka segera dimasukkan ke SD/MI meskipun usianya belum 7 tahun atau mendekati. Dampaknya  akan terasa saat nanti kelas 2. Seluruh temannya sudah menjadi anak, dia baru bertransisi dari kanak ke anak.

2.   Pendidikan karakter sebagai tujuan utama TK/PAUD menjadi terabaikan. Kini kita semua sudah merasakan akibatnya dengan lemahnya karakter murid-murid kita saat ini.

3.   Beberapa anak mengalami trauma belajar baca. Indikatornya melihat 1 buku saja sudah malas  bahkan takut. Salah satu perbedaan anak usia pra SD dengan usia SD adalah; anak usia SD sudah punya mental "siap berbeda" dengan temannya sedangkan anak usia pra SD belum siap berbeda dengan temannya. Ketika di TK diajari baca tulis secara klasikal maka murid yang pintar tidak menemui masalah. Sebaliknya murid yang “kurang pintar” akan merasakan masalah ; “kok aku beda dengan temanku ya..” “kok aku tidak bisa ya…” “kok aku diejek temanku ya…”. Karena kondisi seperti ini dijalani setiap hari selama 2 tahun di TK, maka dia akan marah kepada dirinya sendiri dan berkesimpulan “aku tidak bisa” “aku bodoh” “membaca itu sulit” “membaca itu momok”.


Demikian beritanya semoga bermanfaat,amiin.

Post a Comment