Ads (728x90)

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh

Selamat Pagi

Sinarberita.com - Jadi tenaga pengajar profesional dan berkualitas bukan perkara mudah karena ada banyak hal yang harus dilakukan dan penuhi para guru ketika berdiri didepan kelas dan memberikan pendidikan dan pengajaran sebagaimana yang diharapkan Pemerintah.

GURU dituntut kreatif dalam menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan. Seperti yang diterapkan guru praktikan dari pendidikan agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini. 

Hasil gambar untuk siswa bertanya
Gambar Ilustrasi

Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di MTs Negeri 1 Kota Kediri, Jumat (10/2/2017). Metode ini dirancang untuk meningkatkan penguasaan akademik, mata pelajaran fikih kelas tujuh materi salat jamak dan qasar.

Model pembelajaran ini terkesan unik karena setiap siswa memiliki nomor masing-masing yang ditempelkan di kepala. Jika satu kelompok terdiri dari empat anak, maka nomor setiap anak adalah satu sampai empat. Kegiatan ini juga meningkatkan motivasi belajar siswa agar bertanggungjawab terhadap tugas kelompok yang diberikan guru. 

Langkah-langkah penerapan metode ini terbagi menjadi enam tahap:

Pertama, guru praktikan menyediakan lembar kerja siswa (LKS) dan menentukan materi yang akan didiskusikan. Sebelum diskusi berlangsung, guru terlebih dulu menyajikan materi agar siswa memiliki pengetahuan awal tentang materi salat jamak dan qasar.

Kedua, pembentukan kelompok. Di ruang kelas yang berjumlah 28 siswa, guru praktikan membagi siswa menjadi tujuh kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat anak yang memiliki kemampuan beragam. Dengan diberikan soal yang sama, mereka tampak senang dapat berkerja tim satu sama lain. Suasana pembelajaran pun menyenangkan dan siswa antusias mengikuti pelajaran fikih.

Ketiga, tiap kelompok memiliki buku paket yang digunakan untuk memudahkan dalam menyelesaikan soal diskusi yang diberikan guru.

Keempat, diskusi masalah. Setiap siswa berpikir bersama dan meyakinkan setiap anggotanya mengetahui jawaban dari pertanyaan yang ada.

Kelima, guru memanggil satu nomor. Setiap kelompok dengan nomor kepala yang disebutkan guru adalah siswa yang berhak menjawab pertanyaan hasil diskusi, kemudian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Keenam, menarik kesimpulan. Guru dan siswa menyimpulkan jawaban dari soal yang berhubungan dengan materi salat jamak dan qasar. Guru memberi reward kepada kelompok yang memiliki poin terbanyak dalam menjawab soal.

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini memberi kesempatan siswa menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat kepemimpinan.

Selain, belajar kelompok dapat memberikan pelajaran bagi siswa untuk saling menghargai pendapat orang lain.

Demikian berita dan informasi terkini yang berhasil kami lansir dari tribunnews. Silahkan like fanspagenya dan tetap kunjungi situs kami di www.sinarberita.com. Kami senantiasa memberikan berita dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.. Untuk info terbaru lainya silakan kunjungi laman DISINI

Post a Comment